- Mampu menjelaskan prinsip kerja dari sensor Strain Gauge
- Mampu merangkai rangkaian aplikasi sensor Strain Gauge
2. Pembahasan
APLIKASI SENSOR STRAIN GAUGE
RANGKAIAN TIMBANGAN DIGITAL
Sensor resistif adalah sensor yang bilamana ada suatu
besaran fisika yang mengenainya, maka resistansinya akan berubah (R-nya
berubah). Contohnya sensor strain-gauge, sensor ini adalah sensor
gaya dan tekanan; apabila dikenai gaya atau tekanan maka bentuknya akan
berubah, perubahan bentuknya ini menyebabkan resistansinya berubah pula.
Prinsip Kerja Strain Gauge
Ketika terjadi regangan pada
suatu benda uji (specimen) yang telah di pasangi strain gauge, maka regangan
itu terhantarkan melalui alas gauge (isolatif) pada foil atau penghantar
resistif di dalam gauge tersebut. Hasilnya adalah foil atau penghantar halus
tadi akan mengalami perubahan nilai resistansinya. Perubahan resistansi ini
berbanding lurus terhadap besarnya regangan.
Pada rangkaian timbangan digital yang dibuat dengan aplikasi
proteus 8, digunakan prinsip jembatan Wheatstone. Pada salah satu
variabel tahanannya bisa divariasikan tergantung dari pengaruh strain
gauge sehingga digunakan potensio untuk mewakilkan sensor strain
gauge pada rangkaian jembatan wheatstone tersebut.
Sebuah strain gauge atau pengukur tekanan mekanis, sangat sensitif terhadap perubahan gaya mekanik. Sensor strain gauge adalah sensor yang digunakan untuk mengukur berat atau beban dari suatu benda dalam ukuran besar. Sensor strain gauge ini sering diaplikasikan pada jembatan timbang mobil atau alat ukur berat dalam skala besar. Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan pada permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi strain dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding dengan strain induksi beban.
Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe
metal-foil, dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching.
Karena prosesnya sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan
bentuk grid. Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm;
yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan 350
ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500,
1000, dan 1000 ohm.
Stranin gauge menunjukan perubahan tahanan ΔR/R yang
dihubungkan dengan strain ε dalam arah grid diekspresikan oleh :
Sg adalah factor
gauge atau konstanta kalibrasi untuk gauge. Factor Sg selalu
lebih kecil dari sensitivitas alloy metallic Sakarena konfigurasi
grid dari gauge dengan konduktor transverse lebih kecil responsifnya ke strain
axial dari pada konduktor lurus uniform.
Grafik Output Sensor Strain Gauge
Keluaran
gauge strain ΔR/R biasanya dikonversikan ke sinyal tegangan dengan
jembatan wheatstone.Apabila gauge tunggal dipakai dalam satu lengan, tegangan
keluarannya adalah.
![]() |
sehingga diperoleh |
Tegangan masukan dikontrol oleh
ukuran strain gauge dan tahanan awal gauge. Hasilnya sensitivitas sebagai
berikut :
Aplikasi
Strain Gauge Pada Jembatan Wheatstone
Rumus
dasar Jembatan Wheatstone :
Kelebihan dan kekurangan strain
gauge
Strain gauge hadir dengan
menawarkan segenap keistimewaan fiturnya jika dibandingkan dengan metode lain. Bentuknya
yang sederhana dengan massa / berat yang dapat diabaikan dan ukurannya yang kecil,
sehingga tidak menimbulkan interferensi (gangguan pengaruh luar) pada tegangan
dalam specimen. Dapat digunakan untuk melokalisir bagian evaluasi pengukuran
karena jarak titik ukur yang pendek. Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap
frekuensi sehingga dapat digunakan untuk menelusuri rambatan fluktuasi
tegangan. Memungkinkan melakukan pengukuran di sejumlah titik secara bersamaan
dan pengukuran jarak jauh. Dengan output berupa sinyal elektrik, memudahkan
pengolahan data (data-processing).
Namun demikian, di samping
sejumlah keunggulan yang ditawarkan tadi, strain gauge juga memiliki beberapa
keterbatasan. Setiap Strain gauge memiliki keterbatasan dalam hal suhu, fatigue
(kelelahan), batas kemampuan regangan, dan ketahanan terhadap kondisi
lingkungan pengukuran. Semua keterbatasan keterbatasan tersebut harus diuji dan
dipastikan terlebih dahulu sebelum strain gauge tersebut digunakan.
3. Komponen
1. 7SEG-COM-CATHODE atau Seven Segment Display
2. 74LS248
Dekoder BCD ke 7 Segmen digunakan untuk mengubah masukan yang berupa sandi Binary Coded Decimal (BCD) menjadi sandi yang sesuai dengan format 7 segmen

3. ADC0804
sebagai pengkonversi tegangan analog menjadi tegangan digital
-0-1-1-800x800.jpg)
4. BATTERY
sebagai sumber tegangan

5. RESISTOR
sebagai penghambat arus
4. Rangkaian
Prinsip kerja rangkaian :
Sensor
mempengaruhi nilai strain gauge( disimbolkan potensio) Nilai Resistansi
total dari jembatan wheatstone tu masuk ke Vin(input) Inputnya ada dua
yaitu positif dan negatif. Input positif tergantung arah kutub baterai
diawal dan sebaliknya. Dengan menekan tombol switch berarti kapasitor
meluruh sebagai trigger (pemicu) untuk mendapatkan nilai sensor
sebenarnya pada ADC. Pada sensor ADC, nilai analog tadi berubah menjadi
bilangan digital 8 bit. 4 bit pertama untuk sevent segment pertama dan 4
bit sisanya untuk sevent segment kedua.5. Video
Download simulasi rangkaian disini
Simulasi rangkaian = DOWNLOAD
Video rangkaian = DOWNLOAD
HTML FILE download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar