Laporan Akhir Modul 4




Project Demo

Otomatisasi Kestabilan Intensitas Cahaya pada Kandang Ayam dengan Sensor LDR


1. Tujuan [back]

Merancang kandang ayam yang dapat mengatur dan mempertahankan intensitas cahaya di dalamnya secara otomatis.

2. Daftar Komponen [back]
 
a. LDR
b. LED
 
c. Buzzer
 
d. LCD
 
e. Arduino

 

1.        Light Dependent Resistor (LDR)

 

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar. Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.
 
 
Bagian-bagian LDR:
 
Grafik respon LDR :
Intensitas cahaya berbanding terbalik dengan resistansi LDR

2.        LED

 
LED adalah suaatu semikonduktor yang memancarkan cahaya,  LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati  LED. Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.

3.        Buzzer

 

Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering digunakan dan ditemukan dalam rangkaian adalah buzzer yang berjenis Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). Hal itu karena Piezoelectric Buzzer memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah penggunaannya ketika diaplikasikan dalam rangkaian elektronika.
Efek Piezoelektrik (Piezoelectric Effect) ditemukan pertama kali oleh dua orang ilmuwan Fisika pada tahun 1880 bernama Pierre Curie dan Jacques Curie yang berasal dari kebangsaan Perancis. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezoelectric Buzzer dan mulai populer digunakan pada tahun 1970-an.
Dalam rangkaian elektronika, piezoelectric buzzer dapat digunakan pada tegangan listrik sebesar 6 volt hingga 12 volt dan dengan tipikal arus sebesar 25 mA. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini sering disebut juga dengan Beeper.
 
 

4.        Liquid Crystal Display (LCD)

 

Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).
 

Gambar Penampang komponen penyusun LCD
 
Keterangan:
1. Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2. Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3. Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4. Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5. Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6. Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.
 
Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah tersedia.
 

Kaki-kaki yang terdapat pada LCD
 

5.        Arduino

 

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :
 
Gambar 1.4. 1 Arduino Uno
 

Microcontroller                                           ATmega328P

Operating Voltage                                      5 V

Input Voltage (recommended)                   7 – 12 V

Input Voltage (limit)                                  6 – 20 V

Digital I/O Pins                                          14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins                                6

Analog Input Pins                                       6

DC Current per I/O Pin                              20 mA

DC Current for 3.3V Pin                            50 mA

Flash Memory                                            32 KB of which 0.5 KB used by bootloader

SRAM                                                        2 KB

EEPROM                                                   1 KB

Clock Speed                                               16 MHz

BAGIAN-BAGIAN ARDUINO UNO

POWER USB
    Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.

POWER JACK
    Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.

Crystal Oscillator
    Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
    Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

Reset
    Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

Digital Pins I / O
   Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ).       Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk              menghasilkan PWM.

Analog Pins
    Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau        sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.

LED Power Indicator
    Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik. 

 

BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG

RAM

RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya     dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau        acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM               (Dynamic Random Acces Memory)

ROM

ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data              secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM,         PROM, EPROM, EEPROM.


6.        Komunikasi Inter Integrated Circuit (I2C)

 

Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. 
 
Cara Kerja Komunikasi I2C

Pada I2C, data ditransfer dalam bentuk message yang terdiri dari kondisi start, Address Frame, R/W bit, ACK/NACK bit, Data Frame 1, Data Frame 2,  dan kondisi Stop.

Kondisi start dimana saat pada SDA beralih dari logika high ke low sebelum SCL.
Kondisi stop dimana saat pada SDA beralih dari logika low ke high sebelum SCL.
R/W bit berfungsi untuk menentukan apakah master mengirim data ke slave atau meminta data dari slave. (logika 0 = mengirim data ke slave, logika 1 = meminta data dari slave)
ACK/NACK bit berfungsi sebagai pemberi kabar jika data frame ataupun address frame telah diterima receiver.
 
a master
b. Slave




 
a.       Arduino Master

#include <Wire.h>

#define SLAVE_ADDR 9

int analogPin [] = {0,1};

byte pin[]={11};

 

int val = 0;

int vel = 1;

 

void setup() {

  Wire.begin();

   Serial.begin(9600);

   pinMode(11,OUTPUT);

}

 

void loop() {

 { delay(50);

  val = map(analogRead(0), 0,1023, 255, 1);

  Serial.println(val);

  Wire.beginTransmission(SLAVE_ADDR);

  Wire.write(val);

 Wire.endTransmission();

}

vel=map(analogRead(1), 0,1023, 255, 1);

Serial.println(vel);

if (vel>120){

digitalWrite(11,vel);

}

else{

  digitalWrite(11,LOW);

}

}

 

b.      Arduino Slave

#include<Wire.h>

#include<LiquidCrystal.h>

#define SLAVE_ADDR 9

LiquidCrystal lcd (2,3,4,5,6,7);

byte pin []={8,9,10,12,13};

int rd;

int br;

 

void setup()    //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali

{

  pinMode(8, OUTPUT);

  pinMode(9, OUTPUT);

  pinMode(10, OUTPUT);

  pinMode(12, OUTPUT);

  pinMode(13, OUTPUT);

  lcd.begin(16,2);

  Wire.begin(SLAVE_ADDR);

  Wire.onReceive(receiveEvent);

  Serial.begin(9600);          

}

 

void receiveEvent(int howMany)

{

  {

    rd=Wire.read();

    Serial.println(rd);

  }

}

 

 

void loop()                          //Semua program dalam fungsi ini dieksekusi berulang

{

 void receiveEvent();

 {

     while(0<Wire.available())

  {

    rd=Wire.read();

  }

   br=map(rd,1,255,1,255);

 }

 

if (br<80)

{

  digitalWrite(8,HIGH);

  digitalWrite(9,LOW);

  digitalWrite(10,LOW);

  digitalWrite(12,LOW);

  digitalWrite(13,LOW);

  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("DI LUAR");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("TERANG");

 

}

else if (br<100){

  digitalWrite(8,HIGH);

  digitalWrite(9,HIGH);

  digitalWrite(10,LOW);

  digitalWrite(12,LOW);

  digitalWrite(13,LOW);

  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("DI LUAR");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("REDUP ");

 

}

else if (br<120){

  digitalWrite(8,HIGH);

  digitalWrite(9,HIGH);

  digitalWrite(10,HIGH);

  digitalWrite(12,LOW);

  digitalWrite(13,LOW);

  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("DILUAR");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("GELAP ");

 

}

else {

  digitalWrite(8,HIGH);

  digitalWrite(9,HIGH);

  digitalWrite(10,HIGH);

  digitalWrite(12,HIGH);

  digitalWrite(13,HIGH);

  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("DI LUAR");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("SANGAT GELAP");

  }

 

  delay(50);

}

 

 
   a. Rangkaian simulasi sebelum dijalankan
 
 
 
    b.
Rangkaian Simulasi Saat Kondisi Cahaya di Luar Ruangan Gelap
 


 
     c. Rangkaian Simulasi saat kondisi di luar ruangan redup
 

   
 d. Rangkaian Simulasi saat kondisi di luar ruangan terang
 
 
 
 

 
 

Rangkaian modul 4 ini bertujuan untuk merancang kandang ayam yang dapat mengatur dan mempertahankan intensitas cahaya di dalamnya secara otomatis. Pada simulasi rangkaian ini digunakan 2 buah arduino uno, 2 buah sensor LDR (Light Dependent Resistor), 5 buah LED (Light Emitting Diode), 1 buah LCD (Liquid Crystal Display), dan 1 buah sounder. Prinsip kerja rangkaian simulasi secara umum ialah LDR 1 pada rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi cahaya di luar kandang ayam, sedangkan LDR 2 digunakan untuk mendeteksi cahaya di dalam kandang ayam. Cahaya yang diterima LDR 1 dibedakan ke lima kondisi yaitu terang, redup, gelap, dan sangat gelap, kondisi ini kemudian ditampilkan di LCD dan kemudian mempengaruhi jumlah LED yang hidup. Apabila LDR 1 menerima cukup cahaya maka pada LCD akan diberitahukan bahwa ‘di luar cahaya terang’ dan hanya 1 buah LED yang hidup. Jika cahaya yang diterima LDR 1 redup maka akan hidup 2 buah LED, Jika cahaya yang diterima LDR 1 gelap maka akan hidup 3 buah LED, dan jika cahaya yang diterima LDR 1 sangat gelap maka akan hidup kelima LED. Apabila cahaya diluar sangat gelap dan kelima LED telah hidup namun cahaya di dalam kandang ayam tidak dirasakan oleh sensor LDR 2 atau dengan kata lain di dalam kandang ayam gelap maka sounder akan hidup.

Arduino master dan slave pada rangkaian simulasi ini dihubungkan menggunakan komunikasi I2C (Inter Integrated Circuit) yang merupakan komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data, yaitu dengan menghubungkan kedua pin A4 (SDA/Serial data) dan A5 (SCL/Serial clock) kedua arduino. LDR 1 dihubungkan ke pin input analog A0 dan LDR 2 ke pin input A1 arduino master. Output pada rangkaian simulasi ini ada tiga yaitu LCD, LED, dan sounder. LED dihubungkan ke pin digital arduino slave yaitu pin 8, 9, 10, 12, dan 13. LCD dihubungkan ke pin digital arduino slave yaitu pin 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Sounder dihubungkan ke pin digital arduino master yaitu pin 11. Nilai intensitas cahaya yang diterima oleh LDR 1 akan mempengaruhi resistansi LDR tersebut. akibatnya tegangan yang di lewatkan oleh LDR 1 akan berubah sesuai dengan perubahan resistansi LDR1 akibat intensitas cahaya yang ia terima. Tegangan yang dilewatkan akan dibaca oleh pin A0 arduino master dan pada arduino akan diubah menjadi nilai digital. Rentang data yang dihasilkan dari nilai digital tersebut yaitu antara 1-1024, sedangkan data yang dapat dibaca arduino hanya rentang 0-255, maka untuk mengubah rentang nilai digital tersebut dilakukan mapping. Hasil mapping ini akan di beri nama variabel map pada listing program arduino dan dikirimkan ke arduino slave. Kemudian variable map akan menajdi variable br. Kemudian pada listing program slave diberikan kondisi berikut.

if (br<80), maka pada LCD ditampilkan di luar terang dan hanya 1 buah LED yang hidup.

else if (br<100), maka pada LCD ditampilkan di luar redup dan 2 buah LED yang hidup.

else if (br<120), maka pada LCD ditampilkan di luar gelap dan hanya 2 buah LED yang hidup.

Selain itu maka ditampilkan di luar sangat gelap dan hidup kelima LED

 


Download Rangkaian Simulasi  click here
Download Video Praktikum click here
Download Program Arduino Master click here 
Download Program Arduino Slave click here
Download Data Sheet Sensor LDR click here
Download HTML click here
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar